Minggu, 18 Februari 2018

ROKOK, KOPI, & KEKASIHKU #JURNALKE-10


Minggu, 18 Feberuari 2018, Penunjuk waktu di hp ku menunjukkan 04.50, perlu diketahui itu bagian Waktu Indonesia Barat (WIB).

Ntah kenapa, pada detik ini juga aku ingin menuliskan sesuatu tentang apa yang aku pikirkan.

Aku ditemani oleh rokok hasil pembelian temanku yang juga nantinya bakalan jadi keluargaku mungkin, ditemani oleh beberapa gelas kopi yang juga hasil seduhan sahabatku. 
Mereka sangat baik, tapi tidak kalah baik denganku karena aku selalu menghargai pemberian mereka, dan tidak pernah menolak ketika mereka menawarkan sesuatu padaku, kecuali penawaran mereka membahayakan hidupku aku akan menolak, tapi aku sangat yakin kalau mereka tidak akan menawarkan yang buruk padaku.

Saat ini aku belum bisa terlepas dari yang namanya rokok dan kopi, sama halnya seperti aku tidak akan pernah bisa lepas dari dirinya, dirinya yang maksud adalah kekasihku.

Mungkin aku candu padanya, aku benar-benar merasakan Cinta yang sesungguhnya.

Sesungguhnya dia bukan cinta pertamaku dan aku juga belum bisa mengatakan kalau dia cinta terakhirku, karena mungkin saja cinta terakhirku nantinya adalah anak-anakku, cucu-cucuku, atau bahkan mungkin Cucu-cucu dari anakku.

Ah, sudahlah itu tidak begitu penting, yang jelas aku rindu dia dan butuh dia, dia yang ada dalam pikiranku saat ini.

Dia adalah gadis yang selalu aku ceritakan sebelumnya, aku ingin dia ada disampingku saat ini juga, jangan tanya kenapa karena kamu tidak akan mengerti alasannya.

Angin yang berhembus,
bisikkanlah padanya tentang rinduku.

Ayam yang berkokok,
Teriakkanlah padanya tentang rssa sayangku yang besar dengan cintaku yang sedeehana.

Adzan subuh yang syahdu,
Tolong sampaikan salamku kepadanya yang disana, bahwa aku rindu, ingin ada dia di sini saat ini juga.

Ah, 
Aku rindu. Ingin kurangkul dia dengan penuh hangatku yang Tuhan ciptakan memang untuknya.
Jangan khawatir akan hari esok, yakinlah bahwa kita memang ditakdirkan untuk bersama. 
Jika aku dan kamu berpikir terjadi maka terjadilah.

Terimakasih Rokok, Kopi, dan Kekasihku karena kalian aku menuliskan ini.
Rasa Terimkasihku terbesar untuk teman curhatku, Tuhan.

Salam sayang dan rindu dari kekasihmu yang keras kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Air Mata Kekasihku

Di dalam baringku, dia menghampiriku. membaringkan dirinya didekatku. kepalanya mulai bersandar di bahuku. Aku sedih Kalimat singkat...