Senin, 05 Februari 2018

PAHIT KOPI TIDAK SEPAHIT SENDIRIAN #JURNALKE-4


Hari ini adalah tanggal 5 Feberuari 2018, Sebelumnya saya bingung untuk membahas topik apa melanjutkan jurnal secara terus menerus hingga akhirnya jurnal untuk tgl 4 Feberuari 2018 saya posting pada tanggal 5 Feberuari 2018. Setelah seharian saya bingung mencari topik apa, pada malam hari saya mendapat sebuah inspirasi untuk membahas sesuatu yang sudah sering dibahas oleh orang banyak, Yaitu KOPi.

Kopi adalah suatu zat yang bisa memberikan rasa nikmat yang luar biasa pada penikmatnya.
Banyak orang yang membandingkan pahitnya kopi tidak sepahit kehidupan.
Saya sendiri tidak setuju dengan kalimat itu, karena bagi saya hidup itu tidak pahit tapi sangat nikmat.
Kenapa bisa nikmat? 
Karena saya bersyukur dengan segala hidup yang sudah saya punya sekarang.
Intinya BERSYUKUR.

Filosofi Kopi itu adalah sebuah buku yang sudah diangkat ke layar lebar yang sebenarnya saya belum membaca, karena saya belum ada niat buat membeli bukunya dan membacanya.
Selain dari itu, untung saya belum membaca buku tersebut, hingga akhirnya saya berpikir keras untuk menulis tentang kopi ini tanpa terkontaminasi oleh isi buku tersebut.

Oke, Untuk kopi, saya berterimakasih pada petani karena sudah menjaga dan mengurus kopi begitu ikhlas, hingga akhirnya kopi yang dijual kepedagang merupakan kopi terbaik.
Terimakasih pada pedagang yang memiliki ide untuk mengolah kopi tersebut hingga nikmat untuk dinikmati.
Terimakasih pada Barista sudah meracik hingga menghasilkan kopi yang luar biasa untuk dihirup dan diminum.
Hingga Akhirnya TERIMAKASIH BANYAK pada TUHAN YANG MAHA KUASA, telah mengijinkan kopi tumbuh dibumi.

Kopi, Hitamnya mengajarkan pada saya bahwa hitam tidak selamanya memberikan ketidakbaikan, karena kopi memberikan nikmat.
Kopi nikmat untuk dinikmati tanpa gula, dan tidak buruk juga apabila ditambah sedikit gula, cream, ataupun susu kental.
Semua itu tergantung selera masing-masing.
Dan dari Kopi saya mengetahui bahwa hidup itu pahit namun nikmat. Dan saya menyimpulkan, Hidup itu tidak pahit seperti kopi, yang pahit itu adalah Hidup tanpa Teman dan Hidup sendirian, dan saya membuat Judul jurnal ini.
PAHIT KOPI TIDAK SEPAHIT SENDIRIAN.

Kenapa sendirian itu pahit?
Untuk jawaban sederhananya, saya bilang karena sendirian itu sepi, dan hidupmu tidak berwarna sendirian.
Hidup sendiri itu pahit, Karena pada dasarnya manusia itu merupakan makluk sosial, yang artinya makluk sosial harus memiliki teman dan manusia itu memiliki hidup yang harus meiliki teman, secara keseluhuran Hidup itu harus memiliki teman.

Jadi, berapa orang teman yang anda miliki ? apakah anda merasa kesepian? 
Pikirkan lagi dan saya akan lanjutkan Tulisan ini nanti sore.

Minggu dan Senin, 04&05 Feberuari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Air Mata Kekasihku

Di dalam baringku, dia menghampiriku. membaringkan dirinya didekatku. kepalanya mulai bersandar di bahuku. Aku sedih Kalimat singkat...